Kamis, 06 Maret 2014

karya tulisku

                               kisahku bersama orang tua ku

Pada hari libur kemren,aku pengen sekali pergi jalan -jalan bersama sahabat saya.tetapi orang tua saya tidak mengijinkan pergi . padahal aku ingin sekali mencari pengelaman baru untuk pergi bersama teman saya.tapi yaudah lah kalau tidak boleh juga nggak apa-apa,walaupun hati ini sakit tetapi bagaimana lah udah jalan hidup .
padahal aku kesal sekali pengen rasa nya aku membantah kata -kata dilarang tapi sebagai anak harus memikir bahwa kata orang tua itu harus diturutin ,karna sebagai anak hanya menurutin perkataan orang tua.
bagi anak yang durhaka pastikan membantah perkataan orang tua nya.
mungkin iya tidak mengerti bahwa menjadi orang tua itu susah ,aku hanya bisa diam dilarang pergi.didalam hati aku bilang......,,,,,.....
'' kalau khayak gini malas kali bilang mau pergi tadi,cobak aja nggak jujur pasti dibolehkan.tiba jujur malah dimarah kan coba dibilang belajar kelompok pasti dibolehkan'' 
mungkin didalam hati berani nya membantah,tapi aku fikir-fikir untuk apa guna nya membantah pembicaraan orang tua ,hanya membuat kita durhaka dalam pembicaraan kita.
tetapi dalam hari itu aku senang sekali walaupum aku dilarang pergi, orng tua ku diam-diam mau mengajak akupergi jalan-jalan kebengkalis.
pada hari itu juga aku dibilang khayak gitu sama papa walaupun hati aku sakit dan mengeluarkan air mata,aku langsung membereskan baju-baju yang seberapa butuh.
pukul 04:00 saya dan keluarga pun berangkat kebengkalis walaupun aku didalam mobil sempit-sempitan biar ajalah yang penting aku diajak jalan-jalan.
didalam perjalanan aku mendengarkan lagu-lagu yang asyik-asyik,walaupun banyak celoteh-celoteh kakak abang papa dan mama biar lah yang penting aku senang.
didalam perjalan pula aku terasa lapar dan aku pun memanggil mama untuk bilang kalau aku pengen makan.
maka berhentilah kami dibukit batu tempat makan \ restoran kecil yang megah dan ditepi rumah itu ada aliran sungai....
walaupun tempat nya sederhana banyak juga yang berkunjung untuk makan,malah kata abang aku pun restoran kecil khayak gini ni tempat makan favorit bapak camat walaupun makanan sederhana.
seperti : gulai ikan tonggkol, gulai nangka , gulai jengkol sama pucuk ubi malah ada juga sambal belacan,nggak disangka bapak camat mau makan yang sederhana khayak kita......
kata saya makan bapak camat itu khayak spagetty rupa nya tidak ....
akhirnya dalam pembicaraan saya sama abang tidak terasa pula kami udah sampai keroro.
lalu abang ku turun untuk membeli karcis untuk masuk \ naik keroro untuk menyebrang.walaupun pada malam kali udah hampir jam 12 ombak nya besar dan kencang malah suara ombak pun terdengar di tebing-tebing dinding kapal roro itu.
didalam roro pun kita harus menunggu satu jam lebih untuk mencapai tujuan,sampai-sampai saya pun ketiduran untuk menunggu nya.
mungkin dari larangan orang tua kita,kita bisa mengambil hikmah untuk semua ini...
mungkin aja orang tua kita mengajak kita pergi jalan2 untuk mengubah hidup kita .

Karya: Santi fitri handayani